Rabu, 02 September 2020

Debat tentang Saling Ketergantungan Dalam Era Globalisasi

Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Debat dalam pembelajaran selain bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun juga lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa.

Debat yang baik adalah adanya suatu pertukaran pendapat. Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dalam suatu debat. Sehingga perbedaan pendapat bukan lagi menjadi menjadi yang utama dalam sebuah debat. Tapi lebih penting lagi adalah cara menyampaikan pendapat. Kedua belah pihak harus menyadari tujuan mereka mengikuti debat yaitu menyampaikan pendapat masing-masing. Dalam debat dibutuhkan sikap saling menghormati karena setiap pihak/orang punya hak untuk berbicara.

Debat yang baik adalah debat yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Beberapa aturan yang dapat digunakan dalam sebuah debat misalnya
  1. Tidak boleh menghina atau merendahkan. Menyampaikan kritik dengan pedas adalah sah, tapi kalau sampai mengina pihak lawan tidak bisa dibenarkan. Sekali lagi, moderator harus bisa bertindak untuk mencegah hal-hal seperti itu dapat terjadi.
  2. Berdebatlah dengan baik juga benar. Kalau anda memang benar ingin berdebat, biarkan pihak lawan menyampaikan pendapatnya. Setelah itu baru anda bantah, kalau memang perlu dibantah.
  3. Pembicara pertama dari tim pro mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan argumennya, setelah itu pembicara pertama dari tim kontra memberikan argumennya. Kemudian pembicara kedua dari tim pro memberikan argumennya, begitu seterusnya hingga seluruh pembicara menyampaikan argumennya.
  4. Pembicara yang sedang menyampaikan argumen memiliki hak penuh untuk menerima atau menolak interupsi dari pihak lawan
  5. Apabila seluruh pembicara dari kedua tim telah menyampaikan argumen, maka tiap tim harus menyampaikan kesimpulan atas argumen dan disampaikan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua dari masing-masing tim dimulai dari tim kontra. Pada saat pembicara menyampaikan kesimpulan, pihak lawan tidak diperkenankan untuk memberikan interup
 Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih Debat tentang Saling Ketergantungan Dalam Era Globalisasi
Kegiatan ekspor dan impor adalah bentuk saling ketergantungan antarnegara. Satu negara membutuhkan sumber daya dari negara lain. Namun di sisi lain, banyak yang berpendapat bahwa kemandirian ekonomi harus segera diwujudkan. Hal tersebut masih menjadi pro dan kontra saat ini. Apakah mungkin suatu negara dapat berdiri sendiri dan tidak membutuhkan negara lain? Kamu akan mengikuti debat tentang hal tersebut. Kamu akan dibagi menjadi 2 kelompok besar.
  1. Kelompok A : Pro globalisasi, kerjasama, dan saling ketergantungan antarnegara.
  2. Kelompok B : Kontra terhadap globalisasi. Mereka menginginkan negara yang mandiri.

Pro globalisasi
  • Impor meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya impor barang-barang konsumsi, masyarakat Indonesia bisa menggunakan barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri. 
  • Impor meningkatkan industri dalam negeri. Dengan adanya impor, kita mendapat kesempatan untuk mengimpor barang-barang modal, baik  yang berupa mesin industri maupun bahan baku yang memungkinkan kita untuk mengembangkan suatu industri. 
  • Impor dapat menjadi alih teknologi. Dengan adanya impor memungkinkan terjadinya alih teknologi. Secara bertahap negara kita mencoba mengembangkan teknologi modern untuk mengurangi ketertinggalan kita dengan bangsa yang sudah maju.
  • Ekspor dapat memperluas lapangan pekerjaan. Dengan adanya ekpor, suatu industri akan memperluas usaha yang memungkinkan terserapnya tenaga kerja dalam industri tersebut.
  • Ekspor meningkatkan cadangan devisa. Ekspor akan menjadi sumber devisa yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan impor Indonesia.
  • Ekspor memperluas pasar. Dengan adanya ekspor akan memberi keleluasaan bagi industri - industri nasional untuk memasarkan barangnya ke seluruh dunia.

Kontra Globalisasi
  • Impor menciptakan persaingan bagi industri dalam negeri. Selain akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan industri dalam negeri melalui impor barang-barang modal, namun bisa terjadi sebalikya, industri kita tidak berkembang karena menghadapi pesaing-pesaing di luar negeri.
  • Impor menciptakan pengangguran. Dengan mengimpor barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Sama artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan yang tercipta dari proses memproduksi barang tersebut.
  • Impir mengakibatkan konsumerisme. Konsumsi berlebihan terutama untuk barang - barang mewah merupakan salah satu dampak yang dapat diciptakan dari adanya kegiatan impor barang. Konsumerisme jelas tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
  • Ekspor menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri Tanpa pengaturan yang baik, ekspor bisa menimbulkan kelangkaan barang di dalam negeri karena sebagian besar barang dijual ke luar negeri. 
  • Ekspor menyebabkan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam. Dengan adanya ekspor akan menyebabkan eksploitasi besar besaran terhadap sumber daya alam yang kita miliki.

Kesimpulan :
Globalisasi bukanlah hal mudah dan selalu menguntungkan bagi bangsa kita, tetapi kita harus memandang globalisasi sebagai peluang agar kita bisa mendapatkan dampak positif globalisasi. Diperlukan kewaspadaan terhadap dampak globalisasi yang mendatangi bangsa kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia. 

Dampak negatif globalisasi merupakan sebuah realita yang mau tak mau harus dihadapi bila Bangsa Indonesia ingin tetap hidup sebagai bangsa yang berdaulat di dunia. Cara untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat bersaing di kancah dunia Internasional.