Rabu, 15 April 2020

Struktur Biji Pada Tumbuhan

Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Setelah terjadinya pembuahan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

1. Struktur Biji
Bakal biji pada tumbuhan tertutup (angiospermae ) berada di dalam daun buah yang berlekatan dengan bakal buah. Sebagai contoh bakal biji pepaya. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji terbuka bakal biji terletak pada permukaan daun buah yang lepas. Misalnya bakal biji pakis haji. Bakal biji terdiri dari beberapa bagian berikut :
  • Kulit atau selaput bakal biji yang biasanya disebut integumen, integumen merupakan lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit biji, jumlahnya dapat lebih dari satu.
  • Badan bakal biji (nucellus), merupakan jaringan yang diselubungi kulit bakal biji.
  • Kandung lembaga (saccus ebrional), merupakan suatu sel di dalam nuselus yang mengandung sel telur (ovum), kandung lembaga sekunder sinergid, dan antipoda. Sel telur yang telah dibuahi aleh sel sperma akan berkembang menjadi lembaga (embrio) sebagai calon individu baru.
  • Liang bakal biji (micropyle), merupakan suatu lubang tempat tempat lewatnya serbuk sari yang membawa sel kelamin jantan dalam proses pembuahan.

Bakal biji ini akan berkembang menjadi biji. Biji terdapat dalam buah yang berjumlah banyak atau cuma satu saja. Struktur biji untuk setiap spesies berbeda-beda, tergantung pada perkembangan jaringan-jaringan yang menyusun bakal biji setelah pembuahan.

a. Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen). Kulit biji pada bakal biji tertutup terdiri atas dua
 Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji Struktur Biji Pada Tumbuhan
bagian sebagai berikut.
  • Lapisan kulit luar (Testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, kaku seperti kulit, serta keras seperti kayu atau batu. Bagian ini berfungsi melindungi bagian biji yang ada di dalamnya. Lapisan kulit luar ini mempunyai gambaran dan warna berbeda. Warnanya ada yang merah, biru, pirang, dan kehijau-hujauan. Sementara itu permukaannya ada yang licin dan ada yang kerput.
  • Lapisan kulit dalam (Tegmen). Lapisan kulit dalam biasanya tipis seperti selaput, sering disebut dengan kulit ari. 

Kulit biji-bijian tumbuhan Angiospermae terdiri dari dua lapisan, namun pada tumbuhan biji terbuka, kulit bijinya terdiri dari tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut antara lain :
  • Kulit luar (Sarcotesta). Kulit luar biasanya tebal dan berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya merah.
  • Kulit tengah (Sclerotesta). Kulit tengah merupakan lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
  • Kulit dalam (endotesta). Kulit dalam merupakan lapisan kulit tipis seperti selaput, seringkali melekat pada inti biji.

b. Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar sering disebut penggantung biji. Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni (plasenta). Jika biji masak biasanya biji terlepas dari tali pusarnya. Selanjutnya biji hanya akan tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

c. Inti Biji
Bagian lain dari biji yaitu inti biji. Inti biji dalam senua bagian biji yang terdapat di dalam kulit biji. Oleh sebab itu inti biji juga dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga (albumen). Putih lembaga merupakan jaringan berisi cadangan makanan untuk kehidupan tumbuhan baru (kecambah).

2. Lembaga dan Putih Lembaga
Di dalam inti biji terdapat lembaga embrio dan putih lembaga (albumen)

a. Lembaga
Lembaga merupakan calon tumbuhan baru. Pada tumbuhan berbiji lembaga menunjukkan tiga bagian utama tubuh tumbuhan sebagai berikut.
  • Akar Lembaga (radicula). Akar lembaga merupakan bagian lembaga di agian pangkal lembaga akan tumbuh menjadi hipokotil. Di bagian ujung hipokotil akan ditumbuhi jaringan meristematis yang disebut akar primer. Pada tumbuhan dikotil akar primer akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada tumbuhan monokotil akar primer akan mereduksi. Alat tersebut akan tumbuh dari buku-buku batang dan disebut akar serabut. Akar lembaga pada tumbuhan monokotil memiliki sarung pucuk akar lembaga (coleorhiza), misalnya pada rumput.
  • Daun Lemabaga (kotiledon). Daun lembaga merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Jumlah daun lembaga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Pada tumbuhan monokotil daun lembaga berjumlah satu (keping satu), sedangkan pada tumbuhan dikotil daun lembaga berjumlah dua (keping dua). Pada tumbuhan berbiji terbuka daun lembaganya berjumlah banyak. Berdasarkan fungsinya daun lembaga dapat digunakan sebagai tempat makanan cadangan, fotosintesis atau penghisap makanan dari putih lembaga.
  • Batang Lembaga (cauiculus). Batang lembaga merupakan cikal bakal batang yang memiliki ruas dan buku. Batang lembaga dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu 1) ruas batang di atas daun lembaga (epikodil), dan 2) ruas batang di bawah daun lembaga (hipokodil)
  • Pucuk Lembaga (plumulae). Pucuk lembaga merupakan daun yang pertama kali terbentuk di ujung batang lembaga. Pada tumbuhan dikotil pucuk lembaga umumnya berjumlah dua, sedangkan pada tumbuhan monokotil pucuk lembaganya berjumlah satu.

b. Putih Lembaga (albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang merupakan tempat makanan cadangan bagi lembaga. Tidak semua biji memiliki putih lembaga. Misalnya tumbuhan berbiji polong. Pada tumbuhan polong cadangan makanan tidak disimpan dalam putih lembaga, meainkan disimpan di daun lembaga. Oleh sebab itu daun lembaga menjadi tebal.

Putih lembaga terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan. Berdasarkan asal jaringannya putih lembaga dibedakan menjadi dua.
  • Putih Lembaga Dalam (endospermium). Jaringan penimbun makanan terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder. Setelah dibuahi oleh sperma inti kandung lembaga sekunder membelah menjadi jaringan penimbun makanan. Biji yang memiliki putih lembaga hanya dapat ditemukan pada tumbuhan berbiji tertutup.
  • Putih Lembaga Luar (perispermium). Jaringan penimbun makanan berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga. Jaringan penimbun makanannya dapat berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam terdapat pada biji jagung dan biji rumput. Sementara itu biji yang sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar terdapat pada biji lada. Namun ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik di dalam putih lembaga luar maupun dalam misalnya pada biji pala.