Minggu, 12 April 2020

Pengertian dan Faktor Pembentukan Kepribadian

Betapa besar pengaruh pendidikan yang diperoleh seseorang terhadap tingkah lakunya. Pendidikan mengenai kebajikan akan mendorong seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain. Begitu pula sebaliknya. Jika seseorang mendapatkan ajaran tentang berbagai keburukan, maka orang tersebut kemungkinan besar akan menjadi buruk tingkah lakunya.

Kepribadian seseorang tercermin dalam tingkah laku yang ditampilkan. Tingkah laku seseorang menggambarkan secara lahir ciri watak yang dimiliki orang tersebut. Ciri watak menjadi identitas khusus yang membedakan seseorang dari orang yang lain. Inilah yang membangun kepribadian seseorang.

A. Pengertian Kepribadian
Dalam kehidupan sehari-hari kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian” Beberapa ahli memberikan pengertian masing-masing mengenaip kepribadian seperti di bawah ini.
  1. Menurut Koentjaraningrat (1990) kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga individu itu memiliki identitas khusus yang berbeda dari orang lain.
  2. Menurut Horton (1982:12), Pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan
  3. seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
  4. Schaefer & Lamm (1998:97) mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan ciri-ciri unik, perilaku, pola sikap, dan kebutuhan seseorang.
  5. Pengertian kepribadian menurut Sujanto, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu totalitas psikofisis yang rumit dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
  6. Menurut Kartini dan Dali (2006), pengertian kepribadian adalah tingkah laku khas dan sifat seseorang seseorang yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Kemudian, kepribadian dapat juga berarti integrasi karakteristik dari pola, minat, tingkah laku, potensi, minat, pendirian, kemampuan dan struktur-struktur yang dimiliki seseorang; 
  7. Definisi kepribadian menurut Cuber  bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan terlihat oleh seseorang.
  8. Menurut Browen, pengertian kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi opini, sikap, corak kekuatan, keinginan, dan dorongan seseorang.
  9. Menurut Theodore, definisi kepribadian adalah organisasi sikap-sikap/ prespositons yang  seseorang miliki  sebagai latar belakang terhadap perilaku.

B. Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian suatu kelompok masyarakat juga berbeda dengan kepribadian kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan kepribadian terjadi karena pengaruh beberapa faktor berikut.
  1. Faktor pertama, warisan biologis. Pengaruh warisan biologis tampak pada inteligensi dan kematangan fisik. Tetapi, banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman sosial seseorang. Barangkali kalian berbakat menyanyi. Namun, agar menjadi seorang penyanyi yang baik, kalian mesti melatih dan mengembangkan bakat menyanyi terus-menerus. 
  2. Faktor kedua, lingkungan alam. Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Penyesuaian diri terhadap alam memengaruhi kepribadian orang tersebut. Misalnya, kepribadian penduduk yang tinggal di daerah pesisir pantai berbeda dengan kepribadian penduduk yang tinggal di daerah pegunungan. 
  3. Faktor ketiga, lingkungan sosial. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia bergabung. Setiap kelompok memiliki nilai dan norma sendiri yang disosialisasikan kepada semua anggota. Proses pembelajaran itu berlangsung terus-menerus. Karena terus-menerus dipahami dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai dan norma telah melekat pada diri individu. Jadi, tidak heran bila dikatakan bahwa kepribadian seseorang dibentuk oleh lingkungannya.

C. Tahap Perkembangan Kepribadian
Dalam perkembangan kepribadian lingkungan keluarga merupakan tahap pertama sosialisasi yang dijalani individu. Sosialisasi tidak berhenti hanya di lingkungan keluarga. Ketika kalian mulai memasuki lingkungan sosial yang lebih luas, proses sosialisasi itu terus berlanjut. Saat berinteraksi dengan tetangga, kalian belajar nilai sosial dan norma sosial baru.

Ketika masuk lingkungan sekolah kalian tidak hanya bertemu dengan bapak/ibu guru saja, tetapi juga dengan teman-teman sebaya yang berpengaruh besar pula dalam pembentukan kepribadianmu. Setelah melewati masa sekolah, kalian akan memasuki lingkungan kerja. Di sini kepribadianmu akan terus berkembang.

Jadi, proses sosialisasi berlangsung terus-menerus tanpa henti. Setiap memasuki lingkungan pergaulan baru, individu menemukan nilai sosial dan norma sosial yang baru. Timbul dorongan-dorongan yang membuat individu berusaha menyesuaikan diri dan mematuhi norma sosial yang berlaku di sana.

D. Teori Perkembangan Kepribadian
Teori perkembangan kepribadian dikemukakan sejumlah ahli sosiologi seperti Charles H. Cooley dengan cermin diri dan George Herbert Mead dengan teori tentang tahap pengembangan diri manusia.

1. Pemikiran Charles H. Cooley
Di antara teori-teori perkembangan kepribadian diungkapkan oleh Charles H. Cooley dengan ’Cermin Diri’ (Kamanto Sunarto, 2000). Teori cermin diri mengatakan bahwa seseorang menggambarkan dirinya sendiri sesuai dengan pandangan orang lain terhadap orang tersebut. Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri.
  • Pertama, imajinasi tentang pandangan orang lain terhadap diri seseorang, misalnya kamu merasa telah berpakaian yang rapi dan sopan saat berangkat ke sekolah. 
  • Kedua, imajinasi tentang penilaian orang lain terhadap sesuatu yang terdapat pada diri seseorang. Misalnya, mengenai pakaian yang dikomentari kurang bersih, kurang rapi. Atau sikapmu yang dikatakan tidak sopan atau ugal-ugalan. 
  • Ketiga, perasaan seseorang tentang penilaian-penilaian itu, seperti bangga, kecewa, gembira, atau rendah diri. Semua itu timbul sebagai akibat imajinasi diri sendiri sehubungan dengan pengungkapan seseorang terhadap komentar orang lain yang ditujukan kepadanya.
Betapa besar pengaruh pendidikan yang diperoleh seseorang terhadap tingkah lakunya Pengertian dan Faktor Pembentukan Kepribadian
2. Pemikiran George Herbert Mead
Teori George Herbert Mead mengatakan bahwa manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia akan berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Pengembangan diri manusia berlangsung melalui tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other.
  • Tahap play stage. Seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peran yang dijalankan orang tuanya atau peran orang dewasa lain yang sering berinteraksi dengannya. Wujud peniruan itu misalnya anak kecil menirukan peran yang dijalankan ayah, ibu, kakak, nenek, polisi, dokter, tukang pos, sopir, dan lain-lain.
  • Tahap game stage. Pada tahap ini, seorang anak mengetahui peran yang harus dijalankannya serta mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain yang berinteraksi dengannya. Hal ini tampak dalam suatu pertandingan. Seorang anak yang bermain sebagai penjaga gawang sepak bola, misalnya. Dia mengetahui tindakan yang harus dilakukannya serta tindakan para pemain lain, wasit, penjaga garis, dan sebagainya.
  • Tahap generalized stage. Semula anak hanya berinteraksi dengan sejumlah kecil orang, terutama anggota keluarga. George Herbert Mead menyebut orang yang penting dalam proses sosialisasi ini sebagai significant others. Pada tahap ketiga ini, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan oleh orang lain dalam masyarakat.

Dari pandangan-pandangan tersebut, kita dapat mengetahui garis besar pemikiran George Herbert Mead bahwa diri seseorang terbentuk melalui interaksinya dengan orang lain.